Latest Movie :

Pokerfest

Blue Fire Pointer

Find us on facebook

Recent Movies

Translate

Kesusahan tak hentikan langkahku

Kesusahan tak hentikan langkahku
Karya dari : Sigit Wisnu Saputro 
Kategori : Kisah Nyata


                Allahuakbar….Allahuakbar….Allahuakbar….
                Suara takbir melengkapi keindahan mala mini, yang menandakan esok adalah hari raya Idul Fitri. Dengan penuh semangat aku bersiap-siap untuk pergi takbiran di masjid. Sesampainnya di depan masjid, terdengar suara orang memanggil namaku “Git, ayo kesini” begitu kiranya. Ternyata itu suara temanku yang bernama Dedi memanggilku. Aku pun menghampiri dia dan bertanya “ada apa memanggilku?”. “Kamu punya rencana tidak untuk pergi berkunjung ke rumah Bu Ambar” kata Dedi. “Aku dan Yus rencananya ingin pergi, tapi aku tak tahu pasti rumah Bu Ambar” sambungnya. “Kamu pasti tau kan rumahnya Bu Ambar Git?” Tanya Dedi kepadaku. Dengan tersenyum aku menjawab “tentu saja aku tahu”,”OK, kalau begitu Idul Fitri kedua kita pergi ya!!!” kata Dedi. “OK, tenang aja” jawabku dengan santai. Kami pun pergi masuk ke masjid untuk takbiran bersama-sama.
                Hari yang din anti pun tiba, Dedi & Yus sudah menungguku di depan rumahku. Aku pun bergegas keluar untuk menghampiri mereka. Kami berangkat naik sepeda, aku berboncengan dengan Yus, sementara Dedi memakai sepeda sendiri. Dengan penuh semangat, kami mulai menggayuh sepeda dan mengawali petualangan kami di hari itu.
                Baru saja setengah perjalanan, tetapi musibah telah menghampiri kami. Lebih tepatnya di dekat pabrik keramik ban sepedaku meletus “DUAAAR”. Kami kebingungan karena tidak ada tempat tambal ban yang buka. Kami cari dan terus mencari tapi kami tak kunjung juga menemukan tempat tabal ban. Dari kejauhan, terdengar suara teriakan Dedi memanggil kami “Woooy, kesini cepat!”. “Ada apa?” tanyaku penasaran. “Sebaiknya kita sembunyikan aja sepeda kita di dalam bangunan itu” jawab Dedi sambil menunjuk kearah sebuah bangunan tua. “Apa kamu yakin mau menyembunyikan sepeda kita di sana” tanyaku lagi. “Udah ayook, dari pada gak jadi pergi” kata Dedi menarik tanganku.
                Kami pun menyembunyikan sepeda kami dan melanjutkan perjalanan dengan naik bis. Dan kami sampai di perempatan mayong terus kami lanjutkan lagi dengan naik angkutan. Huuh lama sekali nunggu angkutan jalan, untung ada segrombolan cewek ikut naik jadi bisa berangkat juga deh. Di dalam angkot itu ada seorang nenek yang bertanya kepadaku “mau kemanan nak?”. “Mau berkunjung ke rumah guru nek” jawabku. “Oh….rumah gurumu di mana nak” Tanya nenek itu lagi “Singaraja nek”. Nenek itu terus bertanya kepadaku layaknya polisi yang sedang mengintrogasi penjahatan. “Singarajanya sebelah mana nak” Tanya nenek itu lagi. “Aduh, rumahnya Bu Ambar kan di tengah sawah, cara jelasinnya gimana ya,” pikirku. “Ya…. gak tau pasti nek, tapi aku hafal kok rumahnya guruku itu” jawabku. Haduh ,orang di samping nenek malah ikut-ikutan mengintro gasiku “lho gimana sih dek, kok malah gak tau pasti” kata orang itu. “lho kamu gimana sih” cewek-cewek sampingku juga komen ke aku. Haduuuh, pusing kepalaku.
                Jadinya aku hanya diam tak menjawab dan hanya senyam-senyum doang. Tapi mereka tak berhenti juga ngomel-ngomelnya. Lebih parahnya lagi, Dedi & Yus juga ikut-ikutan nyalahin aku lagi “lho kamu gimana sih git” kata Dedi & Yus. “Sialan ni orang, bukannya bantuin aku kok malah ikut nyalahin akau” pikirku. Sopir angkot itu pun mendengar perdebatan kami, dan ikut juga mengintrogasiku “kamu ini turun dimana nak”. “Ya….kalo udah sampai nanti aku turun” jawabku. “Kalo begitu kamu turun dib alai desa aja ya, nanti kamu Tanya sama orang-orang aja” kata sopir angkot itu. “Dari pada aku terus terpojok di sini, mendingan aku ikutin aja saran sopir itu” pikirku. “Ya sudahlah pak, aku ikut saran bapak aja” jawabku.
                Dan kami pun di turunkan di depan balai desa Singaraja. Sejak di turunkan dari angkot itu, aku terus ngomel-ngomel terutama pada Dedi & Yus “kalian tadi gimana sih, bukannya bantuin ngomong kok malah ikutan nyalahin aku” kataku dengan nada tinggi. “Hehehehe, maaf git terbawa suasana” jawab Dedi & Yus dengan santainya. “Kalau mereka bukan temanku, udah aku tonjok mereka berdua” pikirku. Dari kejauhan aku melihat sebuah rumah yang nampaknya itu adalah rumah Bu Ambar. Ternyata aku benar, kami pun langsung bergegas menuju rumah itu.
                Aku pikir, ketika sampai di rumah Bu Ambar kesulitanku bakalan hilang, ternyata aku salah besar. Bu Ambar malahan tidak ada di rumahnya, “haduuh, udah capek-capek datang kesini, yang di cari malah tidak ada di rumah” kataku kecewa. “Udah git, kita istirahat aja dulu di sini sambil nunggu Bu Ambar pulang” kata Dedi. “Iya git, siapa tahu nanti Bu Ambar sudah pulang” sambung Yus.
                Kami pun duduk di teras rumah Bu Ambar untuk menghilangkan letih. Sesekali kami pun bercanda sambil main kejar-kejaran. Uhhh, tak terasa sudah 30 menit kami menunggu tapi Bu Ambar belum juga pulang. “Udah, ayo kita pulang aja yuk” ajakku”ayolah, aku juga sudah bosan menunggu” jawab Dedi. Kami berniat mencegat angkot, tapi tak ada satu pun angkot yang lewat “kita nebeng aja yuk” saranku. “OK, tapi kamu ya yang menghentikan kendaraannya” Tanya Yus ”OK” jawabku. aku pun melambaikan tanganku ketika ada truk atau sejenisnya. Ada satu kendaraan yang mulai berjalan pelan saat itu, kami kira itu mobil yang mau untuk kami tebengin. Padahal kami sudah senang dan bahkan hamper naikmke bak mobil itu, eh ternyatavmobil itu mau belok.
                Haduuh malu rasanya, kami pun memutuskan untu berjalan kaki sampai ke perempatan mayong. Dengan perasaan kecewa, capek, bercampur dengan marah telah menyelimuti kami saat itu. Entah berapa lama kami berjalan, akhirnya sampai juga di perempatan mayong. Kami pergi ke kedai dekat pasar untuk membeli minuman. Setelah minum, kami pun melanjutkan pergi ke pabrik keramik jalan kaki karena uang kami udah habis. Untung aja sepeda kami masih ada pada tempatnya, kalau hilang pasti dah aku bakar ini bangunan. Setelah itu, kami berjalan kaki lagi samapi rumah sambil menuntun sepedaku yang bocor tadi. Sesampainya di rumah aku langsung pergi ke kamar trus istirahat.

“Tetapi, di balik kesusahan yang telah kami alami saat itu, kami menemukan sesuatu yang berharaga, yaitu kebersamaan”
“Meski kesusahan menimpa kami berkali-kali, tetapi kami berkali-kali juga melawan kesusahan itu dengan kebersamaan”

Misteri Malam Petak Umpet



Misteri Malam Petak Umpet
 Karya dari : Sigit Wisnu Saputro
Kategori : Kisah Nyata



            Bintang-bintang indah menghiasi malam ini, dengan di iringi sinar rembulan yang melengkapi indahnya malam. Aku bergegas untuk pergi bermain petak umpet dengan teman-temanku. Letaknya agak jauh dari rumahku dan sangat sunyi. Jadi itu tempat yang cocok untuk bermain petak umpet.
            Setelah semuanya berkumpul, kami langsung mulai bermain. Yang jaga bersandar di pohon dan yang lainnya pergi ngumpet. “Untung aku gak jaga duluan” pikirku saat aku menang suit dengan temanku. Aku sih memang tidak jaga, tapi aku tertangkap terus ketika bersembunyi. Untung mbah Bejo bersamaku, jadinya meskipun aku tertangkap terus tapi aku tak pernah jaga hehehehe.
            Di waktu tertentu, aku merasa sangat bosan karena aku tertangkap pertama. “Huh kesal” seruku. Karena bosan, aku memutuskan untuk berkeliling sekitar lokasi tempat bermain tadi. Di tengah semak-semak, aku melihat sesosok tangan melambai di semak itu. “Pasti ada yang ngumpet di semak-semak itu” pikirku. Aku melihat di sekitarku, “wah mumpung yang jaga tidak ada, aku lihat aja yang sembunyi di sana” ucapku dalam hati.
            Aku memutuskun untuk melihat ke semak-semak. Aku telusuri semak-semak itu, tetapi tidak ada satu pun temanku di situ. “Git, ngapain di situ, sudah tertangkap semua nih” teriak temanku yang bernama Reza. Aku pun menjauh dari semak-semak untuk mendekatinya. Aku sangat heran dan sangat penasaran. “Hei, tadi ada yang ngumpet di semak-semak apa tidak” tanyaku kepada teman-temanku. “tidak ada tuh, di situ kan banyak ulat bulunya” jawab temanku yang bernama dicky “memang ada apa Git?” Tanya Dicky. “Oh, tidak ada apa-apa kok” jawabku. “Mungkin tadi Cuma halusinasiku” ucapku dalam hati.
            Sudah banyak pergantian penjaga telah terjadi, tetapi aku tidak pernah jaga. Sebagian temanku sudah pada pulang, yang tersisa tinggal lima orang. “Ya sudah ini yang terakhir ya, ayo suit lagi” kata temanku yang bernama Romi. Aduh sialan, di giliran yang terakhir aku malah jadi yang jaga. Aku pun mulai berhitung sampai sepuluh, dan mereka pun sudah bersembunyi di tempatnya masing-masing.
            Ku telusuri semua tempat, dan satu per satu teman-temanku telah tertangkap. Sekarang tinggal si Romi saja yang belum tertangkap. Langkahku tertuju pada sebuah pohon mangga yang biasa di jadikan tempat ngumpet. “Ada orangnya tidak ini?” ucapku di bawah pohon. Tiba-tiba terdengar suara erangan dari atas pohon “Grrrrrrr”. “Itu pasti Romi, turun lo” bentakku yang mengira ada Romi di atas pohon.
            Tidak ada reaksi apapun dari atas pohon “cepat turun, kalau tidak aku timpukin lho” bentakku memaksa. Tetap tidak ada jawaban, jadi aku mengimbil kerikil-kerikil di sekitr pohin. Dan kemudian aku lemparkan ke atas pohon mangga itu.
            Dari arah pohon tempat berhitung tadi, terdengar suara Romi memanggilku. “Gitt, aku udahan yaa…” teriaknya. “Kalau yang di sana Romi, yang di atas pohon ini siapa?” pikirku dalam hati. Aku langsung berlari menjauh dari pohon mangga itu menuju kearah teman-temanku yang belum pulang. Aku ceritakan semua yang tadi aku alami, tetapi tidak ada satu pun yang mempercayainya. Mereka malah menakut-nakuti aku.
            Sepanjang jalan pulang, aku terus kepikiran kejadian yang tadi aku alami. Hatiku tak henti bertanya-tanya “apa yang aku dengar di atas pohon tadi???”. Ketika sampai di biwah pohin mangga tadi, aku terus saja berjalan tanpa melihat pohon itu. Tiba-tiba, selembar daun menimpaku. Tanpa melihat keatas, aku langsung berlari kencang tanpa henti sampai di rumah. Huuh lega rasanya sudah sampai di rumah. Meski begitu, aku masih tetap penasaran “apa yang ada di pohon mangga tadi ya???”

“Sebuah misteri yang belum terpecahkan sampai saat ini”

7 Tips : Mengobati patah hati


7 Tips : Mengobati patah hati

          Di dunia remaja, sering muncul penyakit aneh yang di sebabkan oleh virus cinta, biasanya sih disebut patah hati. Penyakit ini tak menimbulkan cacat fisik, tetapi penyakit ini adalah salah satu penyakit yang mematikan. Sampai-sampai penderitanya sering menggentung diri di pohon tomat, hahahaha lebay. Tapi itu kenyataan lho, jangan di anggap remeh penyakit patah hati itu. Makanya, aku akan member tips untuk mengobati patah hati. Semoga bisa membantu ya, berikut tipsnya :
1.     Menangislah jika kami menginginkannya
Dengan menangis, setidaknya dapat menenangkan kita untuk sementara waktu. Akan tetapi, jangan menangis terus-terusan, nanti aku daftarin lomba nangis tingkat kabupaten lho, hehehehe.
2.     Tulis semua hal yang kita rasakan
Tuangkan segala hal yang membuat kita patah hati dalam selembar kertas. Kalo perlu, bentuk kertas tadi jadi perahu kertas. Dan hanyutkan di sungai, insyaallah dapat sedikit membantu mengobati patah hati.
3.     Curhat kepada orang kepercayaan kita
Cobalah untuk membagi masalah kita kepada orang yang kita percayai. Seperti sahabat, saudara, kakak, dan yang paling bagus kepada ibu.
4.     Teriak sekeras-kerasnya
Saat hujan turun, adalah saat yang paling cocok untuk melakukan tips ini. Kita teriak di tengah guyuran hujan, teriak sekencang-kencangnya, keluarkan isi hati kita. Insyaallah hati kita akan lega, dan tidak di dengar orang pastinya.
5.     Jangan menyendiri
Luangkan waktu kita bersama sahabat-sahabat kita, jangan terlalu lama menyendiri. Jika kamu menyendiri terus-terusan, kesambet setan lho, wkwk.
6.     Buat diri kita sibuk
Jika sedang patah hati, jangan hanya bengong tanpa melakukan apa-apa. Bengong itu tidak ada manfaatnya, lebih baik kita melakukan hal yang bermanfaat. Seperti membantu orang tua/melakukan hoby kita.
7.     Nonton film yang lucu
Tertawa lepas, itu dapat membantu kita melupakan semua hal yang telah terjadi. Makanya saya sarankan untuk nonton film yang lucu, seperti WARKOP, Stand Up Comedy, atau yang lainnya.
          Wajib di coba, kalo tidak berhasil, silahkan kalian gantung diri di pohon tomat. Hehehehe bercanda, semoga bermanfaat ya….
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kenanganku di SMA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
- See more at: http://tutorialseo-blog.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-halaman-123-page-number.html#sthash.MSFpTj1q.dpuf